Minggu, 23 Mei 2010

perjumpaan dan perpisahan!

Ada perjumpaan, pasti ada juga perpisahan. Sebuah hal yang memang sudah digariskan seperti itu, dan jujur, saya paling benci dengan hal ini. Kenapa harus ada perpisahan, kenapa kita nggak bisa bersama aja terus, kenapa kalau ada perpisahan kita harus melalui sebuah perjumpaan terlebih dahulu, kenapa kenapa dan kenapa. Sebuah pertanyaan yang sampai sekarang selalu saja ada di kepalaku.

Kehilangan itu merupakan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, kehilangan apapun. Apalagi kalau kehilangan sahabat. Dan malam ini, dengan berat saya harus menerima bahwa satu lagi sahabat saya, Yudi Marito Adityapratama Nainggolan, harus pergi, kembali ke daerah asalnya setelah merantau di Jogjakarta selama hampir kurang lebih 5 tahun, dan saya mengenalnya di 2 tahun terakhirnya di Jogjakarta. Pergi, tentunya dengan membawa berbagai kenangan baik yang telah kita jalanin bersama, dengan membawa cerita yang nantinya akan selalu teringat di hati kita masing-masing.

2 tahun lalu, saya bertemu dengannya. Saat itu, saya mendaftar di PSM UGM, dan dia lah yang menjadi ketua PSM UGM saat itu. Awal saya bertemu dengannya, saya menganggap bahwa dia bukanlah sesosok ketua yang baik, dia hanya dipilih ketua karena dukungan teman-temannya, tanpa memiliki kapasitas yang cukup sebagai Ketua UKM Paduan Suara mahasiswa UGM. Namun, pendapat saya ternyata salah. Dia adalah sesosok ketua yang sangak baik. Entah karena apa, akhirnya kita menjadi dekat. Saya, dia, dan seorang lagi, Mas Ari, kita biasa menghabiskan waktu bersama. Makan bersama seusai latihan, nongkrong, menonton konser, jalan-jalan, dan hal lain yang kami lakukan bersama. 2 tahun yang kami lewatkan, menyimpan banyak sekali cerita dan kenangan, yang tidak cukup digambarkan oleh foto dari ponsel, kamera atau apapun. Kenangan tersebut akan terekam dalam memory kita masing-masing, dan tanpa kita sadari kita pasti akan sangat merindukan masa-masa itu.

Sekarang, dia telah melewati masa-masa perantauan itu, dan saat ini harus kembali ke kota asalnya, Jakarta, untuk sebuah tanggung jawab yang lebih besar. Untuk mengamalkan apa yang telah diperoleh di Jogjakarta, dan tentunya untuk membahagiakan orang tua disana.

Selamat jalan sahabatku, kamu adalah salah satu orang yang telah memberikan warna tersendiri di Jogjakarta ini. Terimakasih untuk 2 tahun kebersamaan ini, semoga kita masih bisa bertemu di lain waktu, di masa yang akan datang, saat kita sudah sukses dengan cita-cita masing-masing, saat kita akan mulai membicarakan kenangan-kenangan kita yang sangat indah. Maaf, satu hal yang tidak bisa kupenuhi adalah untuk hadir dan menyanyi di wisudamu kemarin. saya sangat menyesal. Semoga kamu bisa menjadi lebih baik di kehidupan disana. :)






kiri ke kanan : Mas Ari, saya, dan Mas Yudi















Selasa, 18 Mei 2010

Grrrr!

Malam ini, saya merasa sangat kacau! Entah apapun itu sebabnya, yang saya rasakan adalah, berantakan. Perasaan saya selalu saja nggak tenang. Dan lagi-lagi, saya nggak bisa menjelaskan apa dan kenapa sebenarnya.

Grrr! Kesel, sebel, serba nggak enak. Mulai dari kuliah yang nggak mood, jadwal latihan PSM yang berantakan, tugas yang gatau harus diapain, dan lain lain lah. Capek nih rasanya :(

Kamis, 13 Mei 2010

Semoga tak salah terka!

mungkin kata cinta selalu lupa terkatakan
atau mungkin belum adanya keberanian hati untuk mengatakannya
atau mungkin juga dengan sengaja dibiarkan tak pernah ada
agar kedua hati bisa saling menterjemahkannya sendiri
tapi bagaimana bila aku salah menerka sementara kamu telah menjadi segalanya

seisi tata suryaku, kamu lah pusatnya,...

seisi rindu telah kucukupkan hanya untukmu
bahkan untuk sahabat yang pelukannya mungkin kubutuhkan, kini aku sangat berhati-hati
segala dawai gitar, percakapan aneh, mungkin semua sisa kekaguman
dan semua tanda sayang lewat ejekan, guyonan, dan bahasa yang hanya kami yang mengerti
semua kini hanya menjadi senyum dan haru ketika aku menoleh ke belakang
karena aku harus belajar untuk berpamitan, mulai dari sekarang

mungkin hanya kamu yang akan benar-benar aku tunggu
mungkin hanya kamu yang kuletakkan dalam hati ini
hingga selalu kusapu halamannya agar kamu tak perlu terganggu

kini harapan terbesarku hanya satu, hanya untuk menemanimu
jadi bilang kalau aku tak salah menerka....

Sabtu, 08 Mei 2010

Bibirku Bersujud di Bibirmu

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat sebuah kesempatan yang sangat langka untuk dapat menyaksikan konser orkestra yang dipimpin oleh seorang komposer wahid, yaitu Ananda Sukarlan. Sebuah konser sajian musik yang sangat indah karena didukung oleh banyak maestro di bidangnya, seperti Aning Katamsi (soprano), Elizabeth Ashford (flute), Dani Dumadi (solo tenor), Inez Raharjo (violin), dll. Dan beberapa komposisi indah Ananda Sukarlan dimainkan di konser ini, salah satunya adalah “Bibirku Bersujud di Bibirmu”, yang terbaik menurut saya di konser ini.


Bibirku Bersujud di Bibirmu adalah musik tari yang didasari oleh sebuah puisi karangan Hasan Aspahani. Dan tak seperti judulnya, puisi ini jauh sekali maknanya dengan judulnya, tidak ada unsur-unsur sensual di dalamnya. Puisi ini justru menceritakan tentang cinta dan kehancuran yang diinspirasi dari tragedi tsunami di Aceh tahun 2004 lalu, ketika lautan ombak yang membentuk gelombang tsunami jatuh di bibir pantai utara Sumatera.

Bibirku bersujud di bawahmu dimainkan sebagai lagu penutup untuk konser ini, dengan permainan piano dari Ananda Sukarlan, penyanyi sopran Aning Katamsi, violist Inez Rahardjo, dan beberapa penari yang makin mempercantik penampilan lagu ini. Tak hanya sekali saya dibuat diam tertegun di konser ini, lalu berdiri melakukan standing ovation hanya untuk mengapresiasikan perasaan saya tentang bagaimana indahnya lagu-lagu di dalam konser ini. Benar-benar sebuah konser yang megah dan berkualitas.


Siapa yang menangis di dermaga?
Siapa menghangatkan laut dengan airmata?
Siapa yang melambai di atas palka?
Siapa yang menghetakkan kaki berlari ke surut samudra?
Siapa mengarak riak jadi mahagelombang maharaksasa?

Aku semakin tak sanggup, dengar. Dendang itu semakin sayup.


Jumat, 07 Mei 2010

I've learn something!


Roda kehidupan itu senantiasa berputar. Kadang kita diatas, kadang juga dibawah. Semua ada gilirannya. Karena hidup itu terus berputar seperti roda pedati.


Yah, walaupun gak sama persis, tapi kira-kira seperti itulah ungkapannya. Yang biasanya dimaknai bahwa nasib seseorang itu akan selalu berubah. Kadang mujur, kadang sial, kadang miskin, kadang kaya. Bagi sebagian besar orang ini mungkin benar. Tapi bagi sebagian kecil lainnya, hidup ini seolah-olah tidak berputar. Dari lahir sampai mati tetap kaya terus. Tapi keluarga lain dari lahir sampai mati tetap miskin terus.

Adalah sebuah hari yang baru dan pagi yang indah bagi setiap orang apabila mereka mau merenungkannya setiap kali matahari terbit. Setiap orang akan berusaha memberikan atau mengisi hari-harinya dengan kegiatan dan aktivitas yang positif atau setidaknya menyenangkan baginya. Bagi segelintir orang kegiatan setiap hari adalah kerja keras dan sebagian lagi hanya mengisi waktu mereka sampai matahari tenggelam dengan hal-hal yang menurut mereka penting. Entah itu pekerjaan atau hobi atau mungkin hanya sekedar kegiatan yang tidak jelas arahnya. Setelah tiba matahari terbenam kadang-kadang kita mengulangi rutinitas hari-hari sebelumnya, sehingga mengakibatkan kita sepertinya hidup dalam suatau perputaran roda yang monoton. Suatu hal baru datang dalam hidup kita dan pergi lagi, keheningan kembali menjadi teman setia kita. Pada putaran roda berikutnya kegembiraan dan perasaan yang meledak-ledak kembali mengajak kita untuk menari bersama. Sementara dengan angkuhnya roda kehidupan terus berputar dan kita tetap dalam jalur perputarannya. Pagi dan malam terus bergantian mendampingi kita berjalan mengikuti roda kehidupan.

Akankan roda itu berhenti berputar? Dan membuat kita beristirahat sebentar akan semua susah dan senang yang telah kita lewati? Entahlah. Yang saya tahu roda itu akan tetap terus berputar dengan angkunya tanpa memikirkan kita yang harus terus mengikuti irama putarannya. Harus! Tidak bisa tidak, apabila anda ingin berhenti mengikuti putaran roda tersebut, putus asa dan menyerah adalah teman baru, dan kita akan berada satu ranjang dengan perasaan kalah. Kemudian nafas kehidupan akan meninggalkan kita karena kita sendiri yang mengusir dia.

Maha Suci Allah yang terus dan terus menerus memberikan nikmat-Nya yang tak terhitung lagi jumlahnya. Dan tahu tidak, nikmat Allah itu diberikan silih berganti dengan indah. Kadang kita merasakan nikmat berupa uang yang melimpah, tapi kadang kita juga diberi nikmat merasakan bagaimana rasanya bersemangat dalam berusaha dan berdoa karena tak memiliki uang sedikitpun. Yah, sampai detik ini, kita telah diberi kenikmatan untuk mencicipi banyak pengalaman. Pengalaman gak makan seharian, pengalaman kekenyangan, pengalaman dibentak dosen, pengalaman bersama teman-teman, dll. Semua adalah harta yang takkan mampu kita cari penggantinya. Nasib yang dibilang orang, tak lebih hanya sekedar pertunjukan-pertunjukan yang dipertontonkan Allah pada kita, rangkaian skenario yang telah Allah ciptakan untuk kita. Dan ia juga merupakan pertanyaan-pertanyaan terselubung yang menanti jawaban kita.

Hanya sebuah coretan yang terinspirasi dari sebuah melodi karya Benny Soebardja (Apatis).

Roda-roda terus berputar
Tanda masih ada hidup
Karna dunia belum henti

Berputar melingkar searah

Terik embun sejuta sentuhan
Pahit mengajuk pelengkap
Seribu satu perasaan
Bergabung setangkup senada

Jurang curam berkeliaran
Tanda bahaya sana sini
Padang rumput lembut hijau

Itupun tiada tertampak

Sudah lahir sudah terlanjur
Mengapa harus menyesal

Hadapi dunia berani
Bukalah dadamu
Tantanglah dunia

Tanyakan salahmu wibawa


Jumat, 30 April 2010

even now

I've spent my life, my heart
and my eyes this way.
I used to think that love and beloved are different,
I know now they're the same.
I was seeing two in one

I Write a Song

Malam yang sepi, bersama lantunan lagu Barry Manilow (1975). Sebuah komposisi yang indah, yang membuktikan kualitasnya sebagai musisi kelas dunia, dengan berbagai karyanya yang abadi sampai sekarang.



I've been alive forever,
and I wrote the very first song
I put the words and the melodies together
I am music and I write the songs

I write the songs that make the whole world sing
I write the songs of love and special things
I write the songs that make the young girls cry
I write the songs, I write the songs

My home lies deep within you
And I've got my own place in your soul
Now, when I look out through your eyes
I'm young again, even though
I'm very old

Oh my music makes you dance
And gives you spirit to take a chance
And I wrote some rock 'n' roll so you can move
Music fills your heart
Well, that's a real fine place to start
It's from me it's for you
It's from you, it's for me
It's a worldwide symphony

I am Music (music) and
I write the songs


Rabu, 28 April 2010

a rainbow :)

Hidup bagaikan pelangi. Setiap warna dan gradasinya bisa saja muncul kapan saja ia mau ketika jalan hidup melangkah. Di sinilah diperlukannya kejujuran hati dan kebijaksanaan dalam menghadapi warna maupun gradasi pelangi yang muncul dalam hidup. Dan bahwasannya hidup itu penuh pilihan.

Allah memberikan kita akal, tubuh dan fasilitas hidup lainnya untuk memilih dan menjalani hidup. Apapun pilihan hidup yang berpelangi itu harus dapat dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Semoga kita semua dapat memperlakukan dan mempertanggungjawabkan pelangi hidup yang muncul dalam langkah kita.

Dan sesungguhnya setiap hal dan individu itu pun bagai pelangi. Berwarna dan bergradasi. Unik. Lihatlah salah satu pelangi hidup kita, yang memiliki pelangi kecil yang unik, yang memiliki karakteristik tersendiri, yang tidak bisa dibandingkan dengan pelangi-pelangi lain..karena dia terlalu berpelangi untuk disamakan.

Senin, 26 April 2010

apa masalahnya?

well.
malam ini mungkin saya ingin sedikit bercerita.
Tapi, sebelum saya memulai cerita ini, mungkin ada baiknya jika kita perhatikan dahulu gambar dibawah ini.





Sudah lihat kan?
Okee, saya hanya menggambarkan sebuah abstraksi saja.

Sekarang, mari kita bayangkan jika disana ada 2 tokoh.
Ya, Hijau dan Kuning.
Dan kedua tokoh ini memiliki sebuah shape yang sama yang memungkinkan keduanya untuk bersatu menjadi sebuah objek yang bulat.

Kesempurnaan.
Itu adalah prolog nya.
Akan tetapi, gambar itu diam.
Jadi, mereka tidak bersatu sekarang.
Mereka ada di dalam sebuah area hitam yang sama.
Namun, mereka datang dari latar belakang yang berbeda.
Hijau dari keluarga biru, dan Kuning dari keluarga pink.
(tolong jangan disertakan teori warna)

Beda.
Jauh berbeda.
Tetapi, keduanya memiliki sebuah kesamaan fundamental.
Yang lagi-lagi memungkinkan keduanya untuk bersatu menjadi bulat.
Tetapi sekali lagi, mereka terpisahkan oleh sebuah tembok imajiner.
Sudahlah.
ini sangat berpotensi untuk mencapai kesempurnaan.

Hijau : "apa masalahnya?"
Kuning : "tak ada!"

Selaluu saja seperti itu.
Tidak pernah ada pembicaraan lagi.
Yang ada hanyalah sebuah umpatan.
Sama sekali tidak solutif.
Tidak pernah terselesaikan masalahnya.
Rangkailah saja cerita masing-masing.
Karena akhir masih sangatlah panjang.
Dan kesempurnaan adalah sebuah impian.


**baiklah, terjawab sudah tantangan dari saya :)

Sabtu, 24 April 2010

I do not really understand!


Baiklah, semua bisa melihat pantai indah di atas kan?

Hamparan pasir putih nya, riak kecil ombaknya, jernih airnya, biru langitnya, dan indahnya karang besar di seberang pantai.

Bayangkan keindahan apalagi yang dapat kita temui di sana.

Banyak, banyak sekali yang akan kita temui di pantai itu.

Tapi.

Pantai itu kosong.

Ya. Kosong.

Pantai itu sekarang kosong.

Namun, suatu saat nanti kita akan mengisi frame itu berdua sayang.

Ya. Kita berdua. Berdua saja.

Aku, dan kamu.

Walaupun hanya sekedar bayangan saja.

Aku ingin ada bayanganku dan mu di sana.

Ya. Dan aku akan tetap setia menunggu.

Menunggu sampai kita berdua dapat mengisi frame kosong itu.



**halaaaah. apaan sih ini. hhahaha**

National Seminar GMAD 2010 !!

Hari ini, pukul 4 pagi saya bangun. *haha, tumben tumbenan nih*. Saya ambil HP, saya mulai menelpon beberapa teman untuk membangunkan. Kenapa? Soalnya hari ini adalah acara pertama dari rangkaian Gadjah Mada Accounting Days yang diadakan kampus saya. Apa itu? yak, itu adalah National Seminar 2010, yang diadakan di auditorium MM UGM Yogyakarta. Oh iya, nama lengkap acara kami ini adalah national Seminar GMAD 2010 "Business and Accounting Aspect of Indonesian Upstream Oil & Gas Industry". Beuuuuuuh, keren kan? Dari namanya aja udah menjual gitu, nggak heran lah kalau tiket seminar kami sebanyak 300 habis terjual, bahkan ada yang waiting list juga. Hhehe *sombong sedikit*
Oke, balik lagi ke atas tadi ya, saya mulai membuka kontak di HP saya, pertama saya menghubungi Aldiena Bunga, lalu Hirasdo Julius, Pita Pratita, A.J. Lestari, mbak ocha, dan Arancha Sinta. Parah banget nih, jam 4 aku bangunin ternyata si asdo, pita, n acha doank yang udah siap. Bunga, mbak ocha, sama tari masih tidur dengan damai dan pulas nya. Ckckck, gak ada beban banget sih kalian ini. Padahal bunga itu yg urusin seminar, mbak ocha yang bakalan jadi MC seminar, dan tari itu Ketua Gadjah Mada Accounting Days nya. Iyaa, KETUA nya. Hhahaha, mungkin latihan speech dulu kali ya si tari, ato mungkin buat contekan buat speech, soalnya malem sebelum nya itu dia panik setengah hidup gara gara belom bisa speech buat besok. Hahhaaaa
Oiya, niatnya sih mau bangunin ferry juga setelah itu, eh tapi malah kelupaan, alhasil dia telat! deh telat bangunnya ya, bukan telat yang lain. Hhahaha *gak cetho*

Saya siap-siap, setrika baju, semir sepatu pantopel, mandi yang bersih *kurang lebih sekitar 20menitan lah*, lalu bersiap-siap berangkat. Kebetulan saya saat itu menginap di rumah aar, jadi ssebelum berangkat saya sudah kami sudah disiapkan jus jambu sama mamahnya *seperti biasa :)*

Pukul 05.15 kami berangkat, pertama kami menjemput acha, lalu menjemput tari dan hana, dan setelah itu kami langsung meluncur di MM UGM. Semua panitia diwajibkan hadir pukul 06.15, dan saat kami sampai disana ternyata MM UGM masih sepiiiiii sekali. Grrrrr! Oke, saya skip saja ceritanya sampai kira-kira pukul 7an deh, soalnya saya males cerita saat itu saya ngapain aja *sebenernya sih ga ada kerjaan, jadi bingung apa yg mau diceritain disini* Hhahahaha. Pukul 7, para peserta sudah mulai berdatangan, kami mempersilahkan para peserta untuk coffe break dahulu sebelum masuk ke dalam auditorium. Sebelum acara dimulai, kami seluruh panitia Gadjah Mada Accounting Days melakukan briefing sebentar, saat itu dipimpin oleh asdo, yang kebetulan dia adalah koordinator acara seminar. Pukul 07.30, seminar dimulai. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, kemudian sambutan dari ketua GMAD, si Tari, ;lalu sambutan dari perwakilan dekanat FEB UGM dan pemukulan gong, barulah seminar dimulai dari pembicara 1 sampai ke 3.

Sebagian besar saat seminar, saya habiskan di backstage bersama dengan bunga, pita, dan MC mbak ocha. Dari backstage, beuuuuh emosi muncrat dimana mana deh. Mulai dari asdo yang marah-marah ke pita gara gara beberapa kesalahan teknis di seminar, mbak ocha yang marah marah ke pita gara gara si pita terlalu panik , asdo yang marah marah lagi ke kukuh gara gara plakat salah cetak nama pembicaranya *disini kesannya saya ingin membuat asdo sebagai sesosok pria yang jahat ah, kerjaan nya marah marah terus! Hhahahha*, dan sie perkap yang sempat kelabakan gara gara slide powerpoint nya pembicara tiba tiba ngehang dan screen jadi blank. Hhaha, mantap kan?

Keadaan di backstage saat itu bener bener macem macem deh, ada yang ketawa ketawa, becndaan, ada yang stres, ada yang lagi tidur, ada juga yang lagi sibuk sama jobdesc nya yang belom kelar. Sebagian besar waktuku di backstage, aku habiskan dengan ngobrol ngobrol sama mbak ocha, bunga, n pita. Ngobrol ngobrol ngalor ngidul, ejek ejekan, dll deh. Yang penting biar suasana nya nggak tegang saat itu. Saya juga sempat ketiduran di backstage bersama mbak ocha, lha soalnya pembicaranya itu sekalinya ngomong 75 menit, terus ada 3 pembicara lagi. Didukung dengan hawa di auditorium MM UGM yang dingin dingin enak gimana gitu, gimana gak ngantuk jadinya. Akhirnya kita berdua sempat tidur di kursi, ya lumayan lah sekitar 20 menitan. Hhehe
Dan pada akhirnya, pukul 15.30 itu, seminar nya selesai. Yeah! Finally,

Setelah ditutup, kami gak langsung seenaknye aje pulang. Kami evaluasi dulu, saat itu juga di sana. Saling mengkritik kelemahan seksi per seksi, dan acara seminarnya secara keseluruhan, dan ya semoga setelah evaluasi tersebut kita bisa semakin baik lagi untuk acara acara selanjutnya deh. Hahaha, lalu stelah itu kami panitia full foto bersama, sebagai kenang kenangan acara kami. Hhehe

Alhamdulillah ya Allah, hari besar kami yang pertama telah terlalui juga. Overall oke laaah :)
semoga memuaskan untuk semua peserta yang datang. Hhaha,
Ayo masih harus tetep semangat, masih ada 2 rangkain acara Gadjah mada Accounting Student lagi, yaitu ASEAN Accounting Student Conference dan National Accounting Olympiad! Semoga sukses semua nya, amin amin amiiiin :)


Kamis, 22 April 2010

a friend


Each of us has a hidden place
Somewhere deep within ourselves;
A place where we go to get away,
To think things through,
To be alone, to be ourselves.

This unique place, where we confront our deepest feelings,
Becomes a storehouse of all our hopes,
All our needs, all our dreams,
And even our unspoken fears.
It encompasses the essence of who we are
And what we want to be.

But now and then, whether by chance or design,
Someone discovers a way into
That place we thought was ours alone.
And we allow that person to see, to feel and to share
All the reason, all the uncertainty
And all the emotion we've stored up there.

That person adds new perspective to our hidden realm,
Then quietly settles down
In his own corner of our special place,
Where a bit of himself will stay forever.

And we call that person a friend.

^,^

Aturan menjadi manusia!

Dalam perjalanan hidup kita, pernahkah terbesit sebuah fikiran seperti ini :

"Dalam sebuah "permainan" kehidupan, kenapa sih hanya aku satu satunya orang yang nggak tahu cara memainkannya? Kalau memang benar hidup itu adalah sebuah permainan, terus apa sih aturan mainnya?"

Atau mungkin juga, punya perasaan seperti ini :

"Hidup kok rasanya membingungkan. Seperti permainan, tap tap tap tapi (bahasa pengulangan yang lagi populer di kampusku -__-), kok aku nggak ngerti cara memainkannya? Betulkah hidup adalah itu permainan? Kalau betul itu permainan, mestinya harus ada aturan mainnya donk, layaknya dalam sebuah permainan?"

Meskipun pada kenyataannya ya nggak ada itu namanya rumus pasti untuk membantu memenangkan permainan kehidupan, banyak orang (banyak banget) mengatakan bila hidup adalah sebuah permainan ada aturannya.
Aturan tersebut bisa dipelajari untuk menjalani hidup yang lebih bahagia (mungkin), yang penuh penerimaan diri, pemahaman, cinta kasih, sukses, dan pemahaman batin bahwa kita semua bersama sama berada dalam permainan hidup ini. Kita semua itu ada di dalam tim yang sama, yang berjuang untuk berusaha menakhlukkan hidup!

Hidup itu tidak pernah mensyaratkan bahwa kita harus menjadi yang terbaik, hanya bahwa kita harus berupaya sebaik mungkin!


Jumat, 12 Maret 2010

Welcoming Myself :)

Tes tes, testing !
Ehm ehmmm,

Heiy, blog pertama aku. Sebenernya entah karena alesan apa blog ini ada, soalnya in fact saya tidak suka dan jarang sekali memiliki kesempatan untuk menulis -__-
Apa yg akan aku tulis di blog ini, aku juga masih belom tau. Aku hanya terfikirkan untuk membuat blog, sekedar ingin menceritakan kehidupanku, apapun warnanya.

Kata seorang temen, menulis itu adalah bekerja untuk keabadian. Huaaah, sedikit banyak benar menurutku.
Okee, siapapun bisa menulis kok san, termasuk kamu, terlepas apakah itu bagus atau enggak.

Semoga aku bisa menulis cerita-cerita menarik di blog ini deh :))